Minggu, 03 Mei 2015

MACH ZEHNDER

Mach Zehnder merupakan jenis modulator eksternal elektro-optik yang digunakan dalam Tugas Akhir ini, bekerja mempengaruhi berkas cahaya yang melintas dengan menggunakan medan elektromagnetik tertentu yang dihasilkan oleh pulsa-pulsa listrik. Atau dengan kata lain modulator ini bekerja berdasarkan prinsip perpaduan (interfering) dua berkas cahaya koheren yang menghasilkan pola garis-garis cahaya (fringe) sesuai dengan besarnya beda fasa antara dua berkas cahaya tadi. Gambar 2.2 adalah skema dasar Interferometer Mach Zehnder. Pada gambar tersebut nampak jelas cara kerja alat jika dilihat dari arah rambatan cahayanya



Keterangan :

S= sumber berkas

P= titik fokus lensa L2

W1,W2,W3 muka gelombang optik

L1 dan L2 lensa kolimator

D1 dan D2 media semi pantul

M1 dan M2 cermin pemantul


Perbedaan fasa yang terjadi bisa disebabkan dua hal, yaitu perbedaan fasa karena pemantulan atau perbedaan karena lintasan. Pada kasus ini perbedaan fasa yang ditimbulkan disebabkan karena perbedaan lintasan yang ditempuh kedua berkas sinar. Perbedaan fasa akibat pantulan tidak terjadi di sini, karena terjadinya pantulan pada masing-masing berkas sinar sama, yaitu tiap berkas sama-sama mengalami dua kali pemantulan. Beda fasa antara dua berkas cahaya pada titik P dapat dinyatakan dalam persamaan


dimana:

h adalah selisih jarak antara dua berkas cahaya dalam interferometer.

n adalah indeks bias medium perambatan optik.

Pada titik P, tempat bertemunya dua berkas cahaya tadi, akan terjadi pola dengan titik pusat (fringe) terang jika :

nh = mO                m = 0, 1, 2..........
dan fringe gelap jika :

 
 m = 0, 1, 2..........       


Dari persamaan diatas  , pola interferensi muncul akibat perbedaan lintasan antara dua berkas cahaya yang masuk dalam interferometer sehingga menimbulkan perbedaan fasa antara kedua berkas tersebut. Jika tidak ada perbedaan lintasan antara kedua berkas, maka tidak akan timbul interferensi karena tidak ada beda fasa antara kedua berkas sehingga keduanya akan menyatu kembali dengan sempurna. Perbedaan lintasan ini muncul karena kedua berkas tiba pada titik yang berbeda pada L2 sehingga keduanya mencapai titik fokus lensa L2 yaitu P dengan menempuh jarak lintasan yang berbeda pula.Karena pola interferensi yang muncul tergantung pada parameter n dan parameter h, maka persamaan  di atas dapat diturunkan berdasarkan kedua parameter tersebut. Bila diturunkan rumus beda fasa di atas, maka akan diperoleh :


CONTOH PENERAPAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HAR

  A. Radio
Radio energi adalah bentuk level energi elektromagnetik terendah, dengan kisaran panjang gelombang dari ribuan kilometer sampai kurang dari satu meter. Penggunaan paling banyak adalah komunikasi, untuk meneliti luar angkasa dan sistem radar. Radar berguna untuk mempelajari pola cuaca, badai, membuat peta 3D permukaan bumi, mengukur curah hujan, pergerakan es di daerah kutub dan memonitor lingkungan. Panjang gelombang radar berkisar antara 0.8 – 100 cm.
              


                         B. Microwave
Panjang gelombang radiasi microwave berkisar antara 0.3 – 300 cm. Penggunaannya terutama dalam bidang komunikasi dan pengiriman informasi melalui ruang terbuka, memasak, dan sistem PJ aktif. Pada sistem PJ aktif, pulsa microwave ditembakkan kepada sebuah target dan refleksinya diukur untuk mempelajari karakteristik target. Sebagai contoh aplikasi adalah Tropical Rainfall Measuring Mission’s (TRMM) Microwave Imager (TMI), yang mengukur radiasi microwave yang dipancarkan dari Spektrum elektromagnetik Energi elektromagnetik atmosfer bumi untuk mengukur penguapan, kandungan air di awan dan intensitas hujan.
              

                    C. Infrared
Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnosis dengan menyelidiki pancaran inframerah dari tubuh. Foto inframerah khusus disebut termogram digunakan untuk mendeteksi masalah sirkulasi darah, radang sendi dan kanker. Radiasi inframerah dapat juga digunakan dalam alarm pencuri.Seorang pencuri tanpa sepengetahuannya akan menghalangi sinar dan menyembunyikan alarm. Remote control berkomunikasi dengan TV melalui radiasi sinar inframerah yang dihasilkan oleh LED ( Light Emiting Diode ) yang terdapat dalam unit, sehingga kita dapat menyalakan TV dari jarak jauh dengan menggunakan remote control.


         D. Ultraviolet
Sinar UV diperlukan dalam asimilasi tumbuhan dan dapat membunuh kuman-kuman penyakit kulit.

          E. Sinar X
Sinar X ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran untuk memotret kedudukan tulang dalam badan terutama untuk menentukan tulang yang patah. Akan tetapi penggunaan sinar X harus hati-hati sebab jaringan sel-sel manusia dapat rusak akibat penggunaan sinar X yang terlalu lama.

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI PANDU GELOMBANG PLANAR POLIMER TERKONJUGASI

Film tipis polimer terkonjugasi memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan berbagai piranti fotonik masa depan seperti untuk integrated optics, laser, LED, sel surya, transistor organik dan divais optik nonlinier. Pandu gelombang planar sangat cocok dikembangkan untuk integrated optics (10), karena mudah difabrikasi dan merupakan optoboard bagi piranti fotonik di atas. Film tipis untuk pandu gelombang planar harus transparan, mempunyai indeks bias dan ketebalan yang homogen, mempunyai permukaan yang halus serta memiliki koefisien waveguide loss ag, < 1 dB/cm. Mendapatkan film tipis yang berkualitas baik merupakan syarat utama untuk aplikasi, sehingga berbagai upaya dilakukan agar kinerja piranti fotonik optimal. Teknik spin-coating merupakan salah satu teknik yang sangat cocok untuk pembuatan pandu gelombang planar dengan kualitas optik yang baik.

Optimalisasi parameter-parameter spin-coating untuk memperoleh film tipis berkualitas optik yang baik telah dilakukan pada tahun I yang menghasilkan emphirical rule dari spin-coating fim tipis polimer polistiren (PS), polyvinyl carbazole (PVK) dan poly[2 methoxy 5(2 ethylhexyloxy)1,4 phenylenevinylene] (MEH-PPV). Hasilnya digunakan dalam fabrikasi pandu gelombang planar yang dilaksanakan pada tahun II.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pandu gelombang planar dengan kerataan permukaan yang keeil, morfologi permukaan yang homogen dan koefisien waveguide loss ag?. < 1 dB/cm. Tahapan eksperimen adalah fabrikasi pandu gelombang planar, pengukuran koefisien agW dan pengukuran kerataan atau morfologi permukaan film tipis dari polimer PS, PVK dan MEH-PPV.
Koefisien waveguide loss merupakan parameter krusial untuk menentukan apakah polimer dapat digunakan untuk aplikasi pandu gelombang planar atau tidak. Koefisien ini dipengaruhi oleh ketebalan, kerataan atau morfologi permukaan film dan panjang gelombang cahaya yang digunakan. Tujuan lainnya adalah untuk menghasilkan korelasi antara agw dengan kerataan dan morfologi permukaan film tipis.Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen. Fabrikasi film tipis dan pandu gelombang planar dilakukan dengan teknik spin coating menggunakan emphirical rule yang diperoleh dari penelitian Tahun 1. Karakterisasi film tipis yang dilakukan adalah pengukuran ketebalan (d), kerataan permukaan (Ra) dengan alpha-step profilometer, spektroskopi UV-Vis, koefisien waveguide loss (Cl.gw) dan morfologi permukaan dengan teknik Scanning Electron Microscopy (SEM). Untuk pengukuran CL.gw dilakukan set?up alat pengukuran menggunakan teknik prisma kopler di Laboratorium Fisika Material, Jurusan Fisika Universitas Padjadjaran. Hasil pengukuran CL.gw dianalisa dengan hasil pengukuran kerataan dan morfologi penukaran film tipis, untuk memperoleh korelasi diantara kedua parameter diatas. Hasil pengukuran koefisien waveguide loss, menunjukkan bahwa polimer polistiren yang dibuat dengan pelarut toluen memiliki koefisien Cl.gw < 1 dB/cm.
Nilai ini berkaitan dengan kerataan permukaan (Ra) yang kecil. Pandu gelombang planar PVK yang dibuat dengan pelarut klorobenzen menghasilkan permukaan yang halus, sehingga nilai Cl.gw <1 dB/cm. Sedangkan film tipis PVK yang dibuat dengan pelarut DMF, kerataan permukaan film dan koefisien Cl.gw bergantung pada temperatur proses spin-coating. Temperatur optimum yang menghasilkan nilai Ra yang kecil dan Cl.gw < 1 dB/cm adalah sekitar 50?C. Sifat optik, koefisien waveguide loss dan morfologi permukaan film tipis MEH-PPV bergantung pada jenis pelarut yang digunakan, yaitu toluen, klorofom dan tetrahidrofuran (THF). Pelarut klorofom dan toluen menghasilkan morfologi permukaan yang homogen, sedangkan pelarut THF membentuk aggregat dalam film, sehingga morfologi permukaannya berbentuk tekstur. Akibatnya nilai koefisien waveguide loss juga bergantung pada jenis pelarut. Film tipis MEH?PPV dari pelarut toluen dan kloroform memiliki nilai CL.gw < 1 dB/cm, sehingga cocok untuk aplikasi pandu gelombang planar.
SebaIiknya, film tipis MEH-PPV yang dibuat dengan pelarut THF memiliki nilai CL.gw 23 dB/cm, film ini tidak dapat digunakan untuk pandu planar. Konsentrasi larutan juga mempengaruhi sifat optik dan morfologi permukaan film tipis untuk jenis pelarut kloroform dan THF, sedangkan pelarut toluen menghasilkan film tipis dengan sifat optik dan morfologi permukaan yang sama walaupun konsentrasi larutan berbeda. Secara umum dapat disimpulkan bahwa koefisien waveguide loss CL.gw berbanding lurus dengan kerataan dan morfologi permukaan film tipis. Jenis pelarut dan konsentrasi larutan juga akan mempengaruhi sifat-sifat optik dan morfologi permukaan film tipis, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja piranti optoelektronik yang berbasis film tipis, khususnya dari material polimer terkonjugasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan untuk fabrikasi piranti fotonik berbasis pandu gelombang planar, seperti laser, LED, sel surya dan piranti optik nonlinier.

JENIS-JENIS KABEL FIBER OPTIK

Pernahkah anda mendengar tentang kabel fiber optik (fiber optic) atau jenis jenis kabel fiber optik? Setiap kali orang berbicara tentang sistem telepon, sistem TV kabel atau Internet, saat ini semua sistem ini sudah menggunakan media instalasi kabel fiber optik (fiber optic) dan jenis jenis kabel fiber optik adalah kaca murni tipis seperti rambut manusia yang membawa informasi digital jarak jauh. Instalasi kabel fiber optik (fiber optic) atau kabel fiber juga digunakan dalam medis pemeriksaan pencitraan dan mechanical engineering.
Instalasi kabel fiber optik (fiber optic) atau jenis jenis kabel fiber optik merupakaninstalasi kabel fiber optik (fiber optickabel fiber sebagai saluran transmisi ataujenis jenis kabel fiber optik yang terbuat dari bahan kaca atau plastik yang sangat halus dan instalasi kabel fiber optik (fiber opticjenis jenis kabel fiber optik inilebih kecil dari sehelai rambut, dan jenis jenis kabel fiber optik dapat digunakan untuk mengirim atau mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu lokasi ke lokasi lain. Sumber cahaya instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber yang digunakan biasanya adalah sejenis laser atau lampu LED. Instalasi kabel fiber optik (fiber optic) atau kabel fiber biasanya berdiameter 5 mikron sampai 62.5 mikron. Kecepatan koneksi Data dari instalasi kabel fiber optic, Voice & Video (Camera) yang lambat akan segera berakhir dan perusahaan anda akan menikmati koneksi Data, Voice & Video (Camera) tercepat didunia melaluiinstalasi kabel fiber optik (fiber optic) atau kabel fiber terbaik dan termurah dari PT. Megah Alam Semesta atau Garansi Uang Kembali.


Instalasi kabel fiber optik (fiber optic) atau kabel fiber adalah kabel jaringan yang dapat mentransmisi data melalui media cahaya. Dibandingkan dengan jenis jenis kabel fiber optik lainnya, instalasi kabel fiber optik (fiber optic) ini jauh lebih mahal. Namun, instalasi kabel fiber optik (fiber optic) atau kabel fiber memiliki jangkauan yang lebih jauh dari 200 meter sampai ratusan kilometer, instalasi kabel fiber optik (fiber optic) atau kabel fiber juga tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan jenis jenis kabel fiber optik lainnya. Instalasi kabel fiber optik(fiber optic) atau jenis jenis kabel fiber optik tidak membawa sinyal elektrik listrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan jenis jenis kabel fiber optik tembaga (UTP Cable) yang relatif rawan terhadap serangan petir. Sebagai gantinya, sinyal dari instalasi kabel fiber optik (fiber optic) atau kabel fiber yang mewakili bit tersebut diubah ke bentuk cahaya. Instalasi kabel fiber optik (fiber optic) ataukabel fiber terdiri dari dua jenis jenis kabel fiber optik, yang dikenal sebagaiinstalasi kabel fiber optik (fiber optic) atau jenis jenis kabel fiber optik fiber single mode dan instalasi kabel fiber optik (fiber optic) atau kabel fiber atau kabel fiberatau jenis jenis kabel fiber optik fiber multi modeInstalasi kabel fiber optik (fiber optic) single mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Instalasi kabel fiber optik (fiber optic) multimode dapat mengirim sinyal fiber optik yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data pada sudut refraksi yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data pada susut refraksi yang berbeda. Instalasi kabel fiber optik (fiber optic) atau jenis jenis kabel fiber optik fiber optic single mode dapat menjangkau ratusan kilometer sedangkan instalasi kabel fiber optik (fiber optic) atau jenis jenis kabel fiber optik multimode biasanya hanya mencapai 550 meter atau kurang.


How Fiber Optic Work :

Fiber optic (fiber optik) communication using fiber optic cable (kabel fiber optik) is
a method of transmitting information from one place to another by sending pulses of light through an fiber optic "fiber optik" (fiber optic cable signal). The light offiber optic cable (kabel fiber optik) forms an electromagnetic carrier wave that is modulated to carry information through fiber optic cable (kabel fiber optik). Fiber optic cable (kabel fiber optik is first developed in the 1970s, fiber optic cable(kabel fiber optik) communication systems have revolutionized the telecommunications industry and have played a major role in the advent of the Information Age in over the world. Because of fiber optic cable (kabel fiber  optik) advantages over electrical transmission, fiber optic cables (kabel fiber optik) have largely replaced copper wire (kabel UTP) communications in core networks in the developed networking communication of fiber optic (fiber optik) the world.

The process of communicating using fiber optic cable (kabel fiber optik) involves the following basic steps of fiber optic (fiber optik) : Creating fiber optic (fiber optik) signal involving the use of a transmitter, relaying the signal along the fiber optic cable (kabel fiber optik), ensuring that the signal of fiber optic cable (kabel fiber optik) does not become too distorted or weak, receiving the fiber optic (fiber optik) signal, and converting fiber optic (fiber optik) into an electrical signal.


Connector Fiber Optic :

Pada fiber optic, konektor instalasi kabel fiber optik (fiber optic) atau kabel fiberterdiri beberapa jenis jenis kabel fiber optik, yaitu konektor instalasi kabel fiber optik (fiber optic) atau kabel fiber tipe ST, konektor Instalasi kabel fiber optik(fiber optic) tipe SC, konektor fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber tipe FC,konektor instalasi kabel fiber optic (fiber optik) tipe LC, konektor fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber tipe SMA. Konektor instalasi kabel fiber optic (fiber optik) dan jenis jenis kabel fiber optik tipe ST dan konektor instalasi kabel fiber optic(fiber optik) atau kabel fiber tipe SC adalah 2 jenis konektor instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber yang paling banyak digunakan untuk koneksifiber optic (fiber optik) nayatau kabel fiber OTBKonektor fiber optic (fiber optik) ST dan konektor instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber SC adalah dua jenis konektor dimana konektor fiber optic (fiber optik) SC berbentuk lingkaran dan konektor instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber SC berbentuk persegi. Dalam aplikasi di industri, penggunaan instalasi kabel fiber optic (fiber optik) ini harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang digunakan karena perangkat untuk instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiberjenis single mode sangat berbeda dengan perangkat untuk instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber multimode.


Instalasi Fiber Optic (fiber optik) :

Ukuran instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber terdiri dari dua jenis, yaitu instalasi kabel fiber optic (fiber optik) single mode dengan diameter ukuran 5Mikron, 9 Mikron atau 10Mikron dan instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber multi mode dengan diameter berukuran 50Mikron atau 62.5Mikron. Jadi sebagaimana diketahui, instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapainstalasi kabel fiber optic (fiber optik) dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan rack instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinyal sinar dalam jarak yang sangat jauh.


Penyambungan fiber optic :

Penyambungan fiber optic dimungkinkan karena adanya kombinasi antara komponen instalasi kabel fiber optic (fiber optik) dan elektronik serta penggunaan cahaya dari instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber itu sendiri telah ikut meningkatkan kinerja instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber FO itu sendiri. Saat ini koneksi telepon internasional dan nasional telah menggunakan media instalasi kabel fiber optic (fiber optik). Tak lama lagi instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber FO akan merubah cara kita menonton TV, menerima dan menggunakan informasi. Konsep memanfaatkan cahaya instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber sebagai suatu alat komunikasi modern dimulai akhir abad ke-19 ketika Alexander Graham Bell pada tahun 1880 merepresentasikan dan mematenkan penemuannya yang menggunakan cahaya dari instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber sebagai pentransmit  suara. Alat tersebut dikenal dengan photophone, menggunakan cahaya dan perangkat sensitif cahaya sebagai penerima dan menyiarkannya kembali dengan
mereproduksi suara manusia. 


Splicing dan Transmisi Fiber Optic (fiber optik) :

Dalam transmisi instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber, secercah cahaya merupakan sinyal optikal, digunakan sebagai alat yang membawa informasi. Baik yang berbentuk analog ataupun digital. Dalam pengoperasiannya, cahaya dilepaskan ke dalam instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber yang terdiri dari dua lapisan yaitu bagian inti dan bagian luar. Cahaya berjalan di sepanjang serat instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fibermelalui serangkaian refleksi yang terjadi dimana bagian itin dan bagian luar bertemu. Ketika cahaya mencapai bagian akhir dari saluran, cahaya kemudian dijemput oleh receiver yang sensitif cahaya, dan setelah serangkain langkah, sinyal original tereproduksi. 


Sebagai sebuah penemuan tekbologi, fiber optik mempunyai keuntungan dan kerugian :

Berikut adalah keuntungan dari instalasi kabel fiber optic (fiber optik) :
Dibandingkan dengan sistem komunikasi jenis lain, cahaya yang merupakan pembawa informasi dalam sistem instalasi kabel fiber optic (fiber optik), dapat mengakomodasi banyak volum informasi. Transmisi dalam kisaran giga-plus (billion bits per second). Satu kabel 0,75 inchi dapat menggantikan 20 kabel coaxial 3.5 inchi konvensional. instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber kebal terhadap elektromagnet dan interferensi radio. Karena cahayainstalasi kabel fiber optic (fiber optik) digunakan untuk menyampaikan informasi, saluran komunikasi yang berdekatan tidak akan dapat mempengaruhi transmisi. Saluran iinstalasi kabel fiber optic (fiber optic) atau kabel fiber FO menawarkan tingkat keamanan data yang lebih tinggi dari pada sistem konvensional. Hal ini membuat saluran instalasi kabel fiber optic (fiber optik) FO sulit untuk disadap dan saluran ini tidak mengeluarkan gelombang radiasi. Informasi dapat disiarkan ulang dengan jangkauan jarak yang jauh tanpa pengulangan. Generasi baru dari LD dan instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber komplemen, sama halnya dengan penangkap yang sensitif,dapat me-relay dengan jarak jauh tanpa pengulangan. Sebuah saluran instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber adalah bernilai saat aset dalam keadaan premium, contohnya saluran pipa dalam gedung dapat digunakan sebagai tempat pembawa kabel. Karena instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber kecil maka biasanya instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber mudah untuk ditempatkan


Cable fiber optic (kabel fiber optik) atau kabel fiber :

Semua jenis instalasi kabel fiber optic (fiber optik) dan jenis jenis kabel fiber optikini, baik instalasi kabel fiber optic (fiber optik) yaitu jenis jenis kabel fiber optiksingle mode dan jenis jenis kabel fiber optik multi mode dipergunakan sesuai dengan kebutuhan aplikasi di lapangan. Cahaya instalasi kabel fiber optic (fiber optik) yang ada di dalam instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fibertidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fibermempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi instalasi kabel fiber optic (fiber optik) sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi atau untuk transmisi data maupun suara.

Perkembangan teknologi instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fibersaat ini, telah dapat menghasilkan instalasi kabel fiber optic (fiber optik) dengan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber dalam mengirim atau mentransmisikan data dan suara menjadi lebih banyak dan lebih cepat dibandingan dengan penggunaan kabel tembaga utp cable. Dengan demikian instalasi kabel fiber optic (fiber optik) ataukabel fiber sangat sesuai digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi jarak jauh. Pada prinsipnya instalasi kabel fiber optic (fiber optik) memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.

Efisiensi dari instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau jenis jenis kabel fiber optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun instalasi kabel fiber optic(fiber optik) yang berupa gelas/kaca. Semakin murni bahan instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau jenis jenis kabel fiber optik serupa kaca atau gelas tersebut, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh instalasi kabel fiber optic(fiber optik).
Sejak jaman dahulu kala, penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak digunakan, dan baru mulai tahun 1930-an para ilmuwan Jerman mengawali eksperimen untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber. Percobaan instalasi kabel fiber optic (fiber optik) ini juga masih tergolong cukup primitif karena hasil instalasi kabel fiber optic (fiber optik) yang dicapai tidak bisa langsung dimanfaatkan, namun instalasi kabel fiber optic (fiber optik) tersebut harus melalui perkembangan dan penyempurnaan lebih lanjut lagi. Perkembangan selanjutnya instalasi kabel fiber optic (fiber optik) adalah ketika para ilmuawan Inggris pada tahun 1958 mengusulkan prototipe instalasi kabel fiber optic (fiber optik) yang sampai sekarang dipakai yaitu yang terdiri atas gelas inti instalasi kabel fiber optic (fiber optik) yang dibungkus oleh gelas finstalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber lainnya. Sekitar awal tahun 1960-an perubahan fantastis terjadi di Asia yaitu ketika para ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber yang mampu mentransmisikan gambar.

Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewatiinstalasi kabel fiber optic (fiber optikjenis jenis kabel fiber optik sambil mencoba untuk ”menjinakkan” cahaya.

Dan kerja keras itupun berhasil ketika sekitar 1959 laser instalasi kabel fiber optic(fiber optik) atau kabel fiber ditemukan. Laser instalasi kabel fiber optic (fiber optik) beroperasi pada daerah frekuensi tampak sekitar 1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber. Pada awalnya peralatan penghasil sinar laser instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber masih serba besar dan merepotkan. Selain tidak efisien, ia baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Laser instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber juga belum terpancar lurus. Pada kondisi cahaya sangat cerah pun, pancarannya gampang meliuk-liuk mengikuti kepadatan atmosfer. Waktu itu, sebuah pancaran laser instalasi kabel fiber optic(fiber optik) atau kabel fiber dalam jarak 1 km, sinar laser instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber bisa tiba di tujuan akhir pada banyak titik dengan simpangan jarak hingga hitungan meter. Sekitar tahun 60-an ditemukaninstalasi kabel fiber optic (fiber optik) dan jenis jenis kabel fiber optik yang kemurniannya sangat tinggi, kurang dari 1 bagian dalam sejuta. Dalam bahasa sehari-hari artinya instalasi kabel fiber optic (fiber optik) yang sangat bening dan tidak menghantar listrik ini sedemikian murninya, sehingga konon, seandainya air laut itu semurni instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber, dengan pencahayaan cukup mata normal akan dapat menonton lalu-lalangnya penghuni dasar Samudera Pasifik. Seperti halnya laser, instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber pun harus melalui tahap-tahap pengembangan awal. Sebagaimana medium transmisi cahaya instalasi kabel fiber optic (fiber optik),instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber sangat tidak efisien. Hingga tahun 1968 atau berselang dua tahun setelah instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fiber pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km. Melalui pengembangan dalam teknologi material, instalasi kabel fiber optic (fiber optik) atau kabel fibermengalami pemurnian, dehidran dan lain-lain. Secara perlahan tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1 dB/km.

DAFTAR PUSTAKA


http://www.fiberoptic.my.id/jenis-jenis-kabel-fiber-optik.htm ( Di Akses Rabu 8 April 2015, jam 21:50 )

Media Transmisi Serat Optik

Serat optic adalah material fleksibel dan tipis, terbuat dari serat kaca murni, sehingga meskipun kabel mempunyai panjang sampai beratus2 meter, cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung satu ke ujung lainnya. Helai serat kaca tersebut didesain sangat halus,ketebalannya kira-kira sama dengan tebal rambut manusia. Helai serat kaca dilapisi oleh 2 lapisan plastik (2 layers plastic coating) dengan melapisi serat kaca dengan plastik, akan didapatkan equivalen sebuah cermin disekitar serat kaca.





Gambar Kabel Serat Optik dan Proses Pemantulan Cahaya di Dalamnya







Gambar. 28




Dari gambar 28 tampak bagian dari serat optic, yakni bagian terdalam (core) terdiri dari satu atau lebih serat yang sangat tipis dengan diameter 8-100 μm. kemudian bagian yang mengelilingi core, disebut cladding, terbuat dari lapisan plastik atau gelas dengan sifat optic yang berbeda dari core ,berfungsi untuk menjaga agar cahaya tidak keluar. Bagian terluar adalah jaket yang mengelilingi satu atau lebih cladding, terbuat dari bahan palstik atau lainnya. Bagian ini menjaga kabel dari kondisi lingkungan sekitar seperti kelembaban, abrasi, dan benturan. Kabel serat optic mempunyai keunggulan dalam hal: redaman sangat kecil, tahan terhadap derau, bandwidth yang sangat besar, sukar untuk di „tap‟ tanpa merusakkannya, tidak ada korosi, lebih ringkas dan ringan dibandingkan dengan kabel kawat. Sedangkan kelemahannya adalah: hanya bias dibengkokkan pada radius yang terbatas, di luar itu, cahaya tidak bisa smpai di ujung lainya, atau bahkan patah. Kabel serat optic juga sangat sulit untuk disambung, getaran mekanik dapat menimbulkan sinyal derau. Kabel fiber optik modern dapat membawa sinyal digital dengan jarak kurang lebih 60 mil (sekitar 100 Km). Pada jalur distribusi jarak jauh biasanya terdapat peralatan tambahan (equipment hut) setiap 40-60 mil,yang berfungsi pick-up equipment yang akan menampung, menguatkan sinyal, dan kemudian me- retransmit-kan sinyal ke equipment selanjutnya. 


Karakteristik media transmisi ini bergantung pada:
•         Jenis alat elektronika
•         Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
•         Tingkat keefektifan dalam pengiriman data
•         Ukuran data yang dikirimkan