Film tipis polimer terkonjugasi memegang peranan yang sangat penting
dalam perkembangan berbagai piranti fotonik masa depan seperti untuk
integrated optics, laser, LED, sel surya, transistor organik dan divais
optik nonlinier. Pandu gelombang planar sangat cocok dikembangkan untuk
integrated optics (10), karena mudah difabrikasi dan merupakan optoboard
bagi piranti fotonik di atas. Film tipis untuk pandu gelombang planar
harus transparan, mempunyai indeks bias dan ketebalan yang homogen,
mempunyai permukaan yang halus serta memiliki koefisien waveguide loss
ag, < 1 dB/cm. Mendapatkan film tipis yang berkualitas baik merupakan
syarat utama untuk aplikasi, sehingga berbagai upaya dilakukan agar
kinerja piranti fotonik optimal. Teknik spin-coating merupakan salah
satu teknik yang sangat cocok untuk pembuatan pandu gelombang planar
dengan kualitas optik yang baik.
Optimalisasi parameter-parameter spin-coating untuk memperoleh film
tipis berkualitas optik yang baik telah dilakukan pada tahun I yang
menghasilkan emphirical rule dari spin-coating fim tipis polimer
polistiren (PS), polyvinyl carbazole (PVK) dan poly[2 methoxy 5(2
ethylhexyloxy)1,4 phenylenevinylene] (MEH-PPV). Hasilnya digunakan dalam
fabrikasi pandu gelombang planar yang dilaksanakan pada tahun
II.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pandu gelombang planar
dengan kerataan permukaan yang keeil, morfologi permukaan yang homogen
dan koefisien waveguide loss ag?. < 1 dB/cm. Tahapan eksperimen
adalah fabrikasi pandu gelombang planar, pengukuran koefisien agW dan
pengukuran kerataan atau morfologi permukaan film tipis dari polimer PS,
PVK dan MEH-PPV.
Koefisien waveguide loss merupakan parameter krusial untuk menentukan
apakah polimer dapat digunakan untuk aplikasi pandu gelombang planar
atau tidak. Koefisien ini dipengaruhi oleh ketebalan, kerataan atau
morfologi permukaan film dan panjang gelombang cahaya yang digunakan.
Tujuan lainnya adalah untuk menghasilkan korelasi antara agw dengan
kerataan dan morfologi permukaan film tipis.Metoda penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen. Fabrikasi film
tipis dan pandu gelombang planar dilakukan dengan teknik spin coating
menggunakan emphirical rule yang diperoleh dari penelitian Tahun 1.
Karakterisasi film tipis yang dilakukan adalah pengukuran ketebalan (d),
kerataan permukaan (Ra) dengan alpha-step profilometer, spektroskopi
UV-Vis, koefisien waveguide loss (Cl.gw) dan morfologi permukaan dengan
teknik Scanning Electron Microscopy (SEM). Untuk pengukuran CL.gw
dilakukan set?up alat pengukuran menggunakan teknik prisma kopler di
Laboratorium Fisika Material, Jurusan Fisika Universitas Padjadjaran.
Hasil pengukuran CL.gw dianalisa dengan hasil pengukuran kerataan dan
morfologi penukaran film tipis, untuk memperoleh korelasi diantara kedua
parameter diatas. Hasil pengukuran koefisien waveguide loss,
menunjukkan bahwa polimer polistiren yang dibuat dengan pelarut toluen
memiliki koefisien Cl.gw < 1 dB/cm.
Nilai ini berkaitan dengan kerataan permukaan (Ra) yang kecil. Pandu
gelombang planar PVK yang dibuat dengan pelarut klorobenzen menghasilkan
permukaan yang halus, sehingga nilai Cl.gw <1 dB/cm. Sedangkan film
tipis PVK yang dibuat dengan pelarut DMF, kerataan permukaan film dan
koefisien Cl.gw bergantung pada temperatur proses spin-coating.
Temperatur optimum yang menghasilkan nilai Ra yang kecil dan Cl.gw < 1
dB/cm adalah sekitar 50?C. Sifat optik, koefisien waveguide loss dan
morfologi permukaan film tipis MEH-PPV bergantung pada jenis pelarut
yang digunakan, yaitu toluen, klorofom dan tetrahidrofuran (THF).
Pelarut klorofom dan toluen menghasilkan morfologi permukaan yang
homogen, sedangkan pelarut THF membentuk aggregat dalam film, sehingga
morfologi permukaannya berbentuk tekstur. Akibatnya nilai koefisien
waveguide loss juga bergantung pada jenis pelarut. Film tipis MEH?PPV
dari pelarut toluen dan kloroform memiliki nilai CL.gw < 1 dB/cm,
sehingga cocok untuk aplikasi pandu gelombang planar.
SebaIiknya, film tipis MEH-PPV yang dibuat dengan pelarut THF memiliki
nilai CL.gw 23 dB/cm, film ini tidak dapat digunakan untuk pandu planar.
Konsentrasi larutan juga mempengaruhi sifat optik dan morfologi
permukaan film tipis untuk jenis pelarut kloroform dan THF, sedangkan
pelarut toluen menghasilkan film tipis dengan sifat optik dan morfologi
permukaan yang sama walaupun konsentrasi larutan berbeda. Secara umum
dapat disimpulkan bahwa koefisien waveguide loss CL.gw berbanding lurus
dengan kerataan dan morfologi permukaan film tipis. Jenis pelarut dan
konsentrasi larutan juga akan mempengaruhi sifat-sifat optik dan
morfologi permukaan film tipis, yang pada akhirnya akan mempengaruhi
kinerja piranti optoelektronik yang berbasis film tipis, khususnya dari
material polimer terkonjugasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan untuk fabrikasi piranti fotonik berbasis pandu gelombang
planar, seperti laser, LED, sel surya dan piranti optik nonlinier.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar