Radar ini bermanfaat untuk digunakan dalam pertempuran, terutama pertempuran kota.
Ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, sedang mengembangkan teknologi radar yang bisa mendeteksi benda bergerak walau terhalang tembok beton.
Seperti diberitakan BBC, radar ini menggunakan gelombang pendek radio danamplifier. Sekali sinyal ditangkap, maka akan segera terdigitalisasi ke videosecara real-time.
Ilmuwan MIT ini
mengatakan radar juga bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi gerak
manusia–termasuk manusia yang berada dalam keadaan tak bergerak di balik
tembok beton, dalam jarak 60 kaki atau 18 meter.
Ini
memungkinkan radar digunakan dalam pertempuran, terutama pertempuran
kota. Selama ini, radar hanya mampu “melihat” dengan mengirim gelombang
radio yang memantulkan target terdeteksi.
Seperti cahaya yang
tak bisa menembus tembok, gelombang radio juga terblok oleh beton.
Sehingga, sulit untuk mendeteksi benda bergerak yang terblokir itu.
Tim MIT mengatasi
masalah ini dengan menggunakan gelombang pendek yang dikenal dengan
sebutan gelombang S-band dan amplifier berkekuatan sinyal penuh.
Kepala proyek ini,
Gregory Charvat, mengatakan bagian tersulit untuk menembus tembok adalah
untuk menghasilkan kecepatan, resolusi, dan jarak yang dibutuhkan untuk
melakukan feed video secara real-time.
“Jika Anda dalam
situasi perang yang penuh risiko, tentu akan menyulitkan Anda jika satu
gambar tertangkap radar tiap 20 menit, dan Anda tidak ingin berdiri di
samping gedung yang memiliki potensi bahaya,” ucap Charvat, yang juga
peneliti di MIT Lincoln Lab.
Selama uji coba,
para ilmuwan ini berhasil mendeteksi dua orang yang bergerak di belakang
tembok beton dan batu-bata. Radar ini juga bisa mendeteksi orang yang
meluncur turun di tiang metal.
Radar ini memang
didesain untuk obyek bergerak. Soalnya, bakal sulit bagi orang di balik
tembok untuk diam sepenuhnya, tanpa bergerak sedikit pun. Pergerakan
sekecil apapun akan bisa dideteksi radar dan ditampilkan lokasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar