Fiber Optik
Serat optik adalah
merupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca
atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan
dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke
tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau
LED[1].
Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di
dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar
daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang
sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga
sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan
pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar
jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan
data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel
konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan
terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi[2]. Pada prinsipnya serat
optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat
didalamnya.
Efisiensi
dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun
gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang
diserap oleh serat optik.
Fiber Optik
Kelebihan Serat Optik
Dalam penggunaan serat optik ini, terdapat beberapa keuntungan antara lain[3] :
1. Lebar
jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat memuat
kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi
mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa
pengulangan
2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi
3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang
4. Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio
5. Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api
6. Tidak berkarat
Kabel Serat Optik
Secara
garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu
cladding dan core [4]. Cladding adalah selubung dari inti (core).
Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan
memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali
kedalam core lagi.
Bagian-bagian serat optik jenis single mode
Dalam
aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang
disebut dengan jacket, biasanya berbahan plastik. Lapisan ini dapat
menambah kekuatan untuk kabel serat optik, walaupun tidak memberikan
peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik pada kabel tersebut.
Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah kemungkinan
terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti. Serta hal
ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin
terjadi[2].
single model
Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
1. Berdasarkan mode yang dirambatkan[5] :
* Single
mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya
sekitar 8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit mendekati panjang
gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul
ke dinding selongsong (cladding). Bahagian inti serat optik single-mode
terbuat dari bahan kaca silika (SiO2) dengan sejumlah kecil kaca
Germania (GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk mendapatkan
performa yang baik pada kabel ini, biasanya untuk ukuran selongsongnya
adalah sekitar 15 kali dari ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel
untuk jenis ini paling mahal, tetapi memiliki pelemahan (kurang dari
0.35dB per kilometer), sehingga memungkin kecepatan yang sangat tinggi
dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru untuk kabel ini adalah
ITU-T G.652D, dan G.657[6].
* Multi
mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat
laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat
menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.
2. Berdasarkan indeks bias core[3] :
* Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
* Graded
indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin
kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias
yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa
bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat
diminimalkan.
Contoh Fiber Optic, keren gitu ya :3 bagus warnanya
Pelemahan
Pelemahan
(Attenuation) cahaya sangat penting diketahui terutama dalam merancang
sistem telekomunikasi serat optik itu sendiri. Pelemahan cahaya dalam
serat optik adalah adanya penurunan rata-rata daya optik pada kabel
serat optik, biasanya diekspresikan dalam decibel (dB) tanpa tanda
negatif. Berikut ini beberapa hal yang menyumbang kepada pelemahan
cahaya pada serat optik[7]:
1. Penyerapan (Absorption)
Kehilangan cahaya yang disebabkan adanya kotoran dalam serat optik.
2. Penyebaran (Scattering)
3. Kehilangan radiasi (radiative losses)
Reliabilitas
dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit error rate).
Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang
lain mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan
panjang serat mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan.
Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan
diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama
dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.
Kode warna pada kabel serat optik
Selubung luar
Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:
Warna selubung luar/jacket
Kuning : serat optik single-mode
Oren : serat optik multi-mode
Aqua : Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode
Abu-Abu : Kode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi
Biru : Kadang masih digunakan dalam model perancangan
Konektor
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:
1. FC
(Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang
sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun
receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang
dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya
tidak akan mudah berubah.
2. SC
(Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem
dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat
diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat
lain.
3. ST
(Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan
konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun
single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA:
konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama
menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST
konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E200
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:
1. LC
2. SMU
3. SC-DC
Contoh pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari
dress dari fiber optic, Lucu ya HEHE
Lampu pun juga bisa :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar